| Home | About Me | Download Video YouTube |
| Join my Forum |


Welcome To Mas Izzat's Blog


Monday, December 29, 2008

Tahun baru bakal di undur ????

Tanggal 28 Desember 2008, dalam surat kabar Jawapos, ada berita yang mengejutkan..
Yaitu tahun baru tidak datang tepat waktu..
Apakah itu benar ??
Mari kita baca ulasan berita nya.....


Awal Datangnya 2009 Telat Satu Detik

LONDON Hati-hati saat melakukan hitungan mundur (countdown) datangnya 2009 pada malam tahun baru nanti. Sebab, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, awal 2009 nanti terlambat meskipun hanya satu detik.

Apa penyebab tahun baru kali ini tidak datang tepat waktu? Sejumlah ilmuwan yang selama ini peduli terhadap standardisasi waktu di seluruh dunia menemukan bahwa rotasi bumi-lah yang menjadi penyebabnya. Waktu yang diperlukan bumi untuk memutari porosnya itu masih digunakan dalam penentuan waktu di jam. Padahal, rotasi bumi dari waktu ke waktu mengalami keterlambatan. Pencairan es di kutub, aktivitas inti bumi, gelombang laut, dan efek gravitasi matahari dan bulan membuat poros rotasi berubah-ubah dan mengalami perlambatan 2 milidetik setiap hari.

Sementara standar waktu yang presisi yang digunakan para ilmuwan berdasarkan waktu luruh atom cesium yang hanya terlambat satu detik dalam 200 juta tahun. Perbedaan itu menyebabkan tampilan jam atom harus disesuaikan dengan jam berdasarkan rotasi bumi.

Untuk memastikan dunia tetap tepat waktu, para ilmuwan kemarin sepakat menambah satu detik di akhir 2008. Tambahan detik yang diatur lembaga standardisasi waktu dunia atau International Rotation and Reference Systems Service akan dilakukan secara resmi pada malam tahun baru di Greenwich, Inggris. Greenwich selama ini menjadi referensi jam di seluruh dunia dengan sebutan GMT (Greenwich Mean Time) atau Coordinated Universal Time (UTC).

Secara teknis, pada malam tahun baru, setelah hitungan mundur pada pukul 23.59.59 akan ditambahkan hitungan 23.59.60 sebelum berubah menjadi 00.00.00 memasuki 1 Januari 2009. Sebanyak 200 jam atom yang tersebar di 50 laboratorium di seluruh dunia akan menyesuaikan dengan perubahan tersebut.

Dalam pernyataan kemarin, kelompok ilmuwan pemerhati waktu juga mengungkapkan, pemberian detik tambahan yang disebut leap second itu sebetulnya bukan kali pertama dilakukan. Sejak standardisasi waktu dunia disepakati pada 1972, telah dilakukan 24 kali penambahan detik. Namun, tenang saja, meskipun mundur satu detik, kemeriahan perayaan tahun baru tetap saja yang paling ditunggu-tunggu. (space/kim)

Sumber : www.jawapos.co.id

Jadi ntar jangan lupa kalau ngrayain tahun barunya itu ditambahin 1 detik. Bukan 12 tepat. Tapi jam 12 lebih 1 detik. Walaupun cuma selisih 1 detik, tapi rasanya lebih afdol kalau pas waktunya. (^_^)

Baca Selengkapnya..

Monday, December 15, 2008

PR dari Boz...(^_^)

Boz Trik Yuwie...

Ini PR yang Boz kasih buat aku..
Pengen tau PR nya kayak apa ??


This is the rules :



1. Take a recent photo of yourself OR take a picture of yourself RIGHT NOW
2. DON'T change your cloth. DON'T fix your hair, just take a picture
3. Post that picture with NO editing
4. Post this instruction with your picture
5. Tag 10 people to do this








Ini lah fotoku.. Tanpa Editan.. Tanpa nyisir.. Ini adalah Foto ku ASLI waktu dirumah..


Ini lah foto "Mas Izzat" itu.. Kenalin yup !! (^_^)

Baca Selengkapnya..

Thursday, December 11, 2008

Pesenannya pak Choirul

Pak, ini pesanan bapak. Kan waktu ketemu saya di Lab. TI Bapak bingung kan cari Updatenya AVG FREE 8.0 ?

Ini udah saya cariin.. Tinggal di Download aja..






(Size : 29,4 MB)

Tinggal klik kanan lalu Klik Save Target As

Baca Selengkapnya..

Tuesday, December 9, 2008

Clip Video Peterpan Terbaru



Bagi yang pengen liat gimana nasib "Ariel" Peterpan sekarang waktu di Video yang baru ini, Silahkan lihat sendiri..


..: Dijamin Anda tidak akan kecewa :..


(Bagi yang ingin men-download, URL nya http://www.youtube.com/watch?v=UMMWcW5oQlk Tinggal dimasukin ke Download Video YouTube di Blog ini)

Baca Selengkapnya..

Monday, December 1, 2008

Ayah, kasih sayang yang tak terlihat

RENUNGKANLAH CERITA INI
Terakhir Ayah mengunjungi saya, meninggalkan beban dosa yang menggelayut di leher, hingga kadang membuat saya susah bernafas. Permohonan ampun dan maaf yang selalu saya ulang setiap kali berkomunikasi, seakan tidak pernah meyakinkan hati saya jika Ayah sudah benar-benar memaafkan.

Beliau berkunjung sekaligus untuk berobat. Infeksi paru-paru karena digerogoti bakteri tbc memang membutuhkan waktu yang sedikit lama dan kontiniu. Paling tidak sekitar 6 bulan, kata seorang dokter RS Husada-Jakarta.Baru berjalan tiga bulan dan merasa keadaan sudah jauh lebih baik, ayah minta pulang dengan alasan homesick. Dia ingin melanjutkan pengobatan di kampung yang juga diperbolehkan oleh dokter yang merawatnya. Saya sudah tidak memiliki alasan untuk menahannya lebih lama.

Saat itu saya kesal. Saya ingin paru-paru Ayah benar-benar sudah pulih saat beliau pulang. Sayang, Ayah sama kerasnya dengan saya. Kepala batu. Hingga keluarlah ucapan yang sampai saat ini jadi beban berat itu.“Ya udah…kalo udah gak bisa dibilangin. Besok-besok kalo ada apa-apa jangan ngeluh-ngeluh ke saya lagi ya….”Itu kalimat yang membuat hubungan kami sedikit beku hingga keesokan hari beliau terbang. Saya dan adik mengantarkan ke bandara dalam suasana bisu. Saya masih berharap beliau urung pulang. Di bandara saya lebih banyak diam. Adik saya pun seperti mengerti situasi. Dia juga banyak diam. Setiap Ayah mencoba membuka pembicaraan selalu saya tanggapi dengan ketus sebagai ungkapan kekesalan. Adik saya cuma bisa melotot. Sekilas saya mencuri pandang wajah ayah yang begitu teduh. Ada rasa iba dan ingin memeluknya. Tapi ego saya lebih kuat mencengkeram hati.

Saat check in, hati saya luluh. Pupus sudah harapan untuk menahan beliau. Saya memeluk dan menciumi pipi beliau. Mata saya berkaca-kaca. Beliau juga.

Sampai sekarang saya selalu meminta ampun atas kejadian itu. Dan berulangkali pula ayah meyakinkan saya kalau semua baik-baik saja. Ada perkataan beliau yang selalu saya ingat.“passya…orang selalu memuji dan mengagungkan betapa mulianya hati dan cinta seorang Ibu terhadap anaknya, namun sebenarnya hati seorang ayah tidak kalah. Ibu dan ayah hanya berbeda dalam mengungkapkan perasaannya. Kamu laki-laki, suatu ketika nanti akan merasakan….”

I miss you, Dad!!
Sumber : Passya

Baca Selengkapnya..

Tukang Kayu

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat.

Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu minta pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya. Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu.

Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Pikirannya tidak sepenuhnya dicurahkan.

Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya.

Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu.

“Rumah ini adalah rumah kamu,” kata sang pemilik perusahaan.

“Hadiah dari saya sebagai penghargaan atas pengabdian kamu selama ini.”

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali.

Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang aneh.

Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang terbaik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup, kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri.

Seandainya kita menyadarinya, sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan rumah yang sedang kita bangun.

Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup.

Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini.

Hidup adalah proyek yang kita kerjakan sendiri.

Sumber: Dody-Ryan

Baca Selengkapnya..